Rabu, 28 Januari 2015

Kisah malaikat Jibril AS

Tatkala ALLAH SWT menciptakan malaikat Jibril AS, dipilihlah wujud yang paling rupawan ia dilengkapi dengan 600 sayap, masing-masing sepanjang jarak antara penjuru paling timur dengan penjuru paling barat. Begitu penciptaan selesai, berdirilah malaikat Jibril memandangi dirinya yang rupawan, seraya berkata :

"Ya ALLAH ya Tuhanku, adakah ENGKAU menciptakan makhluk yang lebih tampan dari pada diriku ?"

ALLAH menjawab : " Tidak "

Mendengar jawaban ALLAH seperti itu perasaan Jibril berbunga-bunga dan sebagai ungkapan rasa syukurnya yang mendalam ia mengerjakan shalat 2 rakaat, yang setiap rakaatnya dilakukan selama 20.000 (dua puluh ribu tahun).

Setelah selesai mengerjakan ALLAH SWT berfirman padanya :

" Hai Jibril, begitu bersungguh-sungguh engkau mengerjakan shalat. Demikian engkau telah penyembahan kepadaKU denagn penyembahan yang tiada bandingnya. Tetapi ketahuilah hai Jibril, bahwa pada akhir zaman nanti akan lahir Nabi terhormat yang AKU Sayangi, dia bernama Muhammad.

Dia memiliki umat yang lemah yang banyak melakukan dosa. Sekiranya umat yang bergelimang dosa itu mau mengerjakan shalat dua rakaat, sekalipun shalatnya banyak kekurangan, waktunyapun tergesa-gesa dan tidak konsentrasi, maka dem ikemuliaan dan keagunganKU, sungguh shalat mereka itu lebih AKU sukai dari pada shalatmu !

Mengapa ? Karena shalat mereka berdasarkan perintahKU, sedangkan shalatmu itu bukan berdasarkan perintahKU ! "

Jibril : "Ya TUHANku lalu apakah balasan yang bakal ENGKAU berikan atas ibadah mereka ?"

ALLAH : "Balasan yang bakal AKU berikan adalah surga Ma'wa."

Begitu mendengar kata-kata surga Ma'wa, Jibril memohon izin kepada ALLAH agar diperkenankan melihatnya maka ALLAHpun mengabulkan permohonan Jibril ini, sehingga dia segera berangkat menuju surga tersebut, dia bentangkan seluruh sayapnya lalu terbang untuk menempuh jarak yang amat jauh tak terperikan.

Setiap kali dia membuka sepasang sayapnya maka dia menempuhl jarak sejauh 300.000 (tiga ratus ribu tahun perjalanan). Begitu juga setiap menutupkan sayap padahal ia terbang selama tiga ratus tahun serta memiliki sayap tiga ratus pasang sayap atau enam ratus buah. Namun sejauh itu ia belum berhasil mencapai tujuan setelah merasa begitu letih diapun beristirahat disebuah pohon raksasa dia bersujud kepada ALLAH SWT seraya mengadu : " Ya ALLAH, apakah perjalananku telah sampai separuhnya,ataukah baru dua pertiga atau bahkan separuhnya ?

" ALLAH SWT berfirman kepadanya : " Hai jibril walaupun kau mampu terbang tiga ratus ribu tahun dengan sayap-sayapmu yang sudah ada dan AKU tambah lagi enam ratus sayap, niscaya tidak kau bisa mencapai seper seratusnya (1%). Itulah keistimewaan yang akan KUberikan kepada umat Muhammad yang mau mengerjakan shalat !".


Kisah Malaikat Mikail AS

Malaikat Mikail AS (Michael dalam bahasa Inggris, Mokoholo dalam bahasa Jawa kuno) adalah malaikat yang mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki pada manusia, tumbuh-tumbuhan juga hewan-hewan dan lain-lain di muka bumi ini. Dikatakan setiap satu makhluk yang memerlukan rezeki untuk hidup di dunia ini akan diselia rezekinya oleh satu malaikat Karubiyyuun.

Malaikat Mikail adalah salah satu di antara Pembesar Malaikat yang empat. Ia dicipta oleh Allah selepas malaikat Israfil dengan selisih kira-kira lima ratus tahun. Jumlah malaikat yg wajib dipercayai oleh orang Islam itu ada sepuluh berserta tugas nya
Dalam Islam Mikhael dikenal sebagai malaikat Mikail, satu dari malaikat utama Allah setelah Jibril. Menurut salah satu sumber, dalam tradisi Islam Mikail dikatakan memakai jubah berwarna hijau jamrud, memenuhi bentangan langit. Tiap helai rambutnya berisi ribuan wajah yang mengagungkan nama Allah. Menurut sumber lain dikatakan sejak neraka diciptakan Allah, Mikail tidak pernah lagi bisa tertawa.
Malaikat Mikail as adalah termasuk salah satu diantara 4 Malaikat yang menjadi pembesar seluruh Malaikat.
Dalam sebuah sumber dinyatakan bahwa ia diciptakan oleh Allah Swt, sesudah Malaikat Israfil dengan selisih kira-kira 500 tahun lamanya. Seluruh anggota tubuhnya terbuat dari nur (cahaya) dan berbulu za’faran. Yang istimewa, ada satu juta wajah diatas setiap bulu-bulu yang dimilikinya. Dan setiap wajah memiliki sejuta mat. Padahal, tiap mata yang ada senantiasa menangis untuk memohon rahmat bagi orang-orang mukmin yang berdosa. Di samping itu, kelebihan yang dimiliki adalah tiap wajah mempunyai mulu sebanyak 1 juta, yang mana mulut tersebut memiliki lidah dengan jumlah yang sama dan menguasai satu juta macam bahasa. Padahal setiap lisan yang dimiliki membaca istighfar untuk orang-orang mukmin yang berdosa.
Dari sekian banyak mata yang ada, maka senantiasa meneteskan air mat sejumlah tujuh ribu tetesan. Lalu dari tiap tetesan air mata itu ALLAH menciptakan malaikat sejenis yang serupa dengan bentuk Malaikat Mikail. Tugas mereka adalah membaca tasbih hingga hari Kiamat. Mereka itu bernama KARUBIYUN. Di samping bertasbih, mereka juga memiliki tugas sebagai pembantu Malaikat Izrafil menjalankan tugas, yaitu membagi hujan, menjaga tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, serta membagi rizeki.
Dan sebutkan dalam sebuah keterangan, untuk menjaga kelangsungan kehidupan makhluk di dalam laut, buah – buahan di pohon maupun tumbuh – tumbuhan yang berada di atas bumi, maka ALLAH mengutus seorang malaikat untuk menjaganya. Jadi, satu butir buah misalnya akan senantiasa dijaga oleh seorang malaikat.
Disamping bertugas membagi rezeki dan hujan, Malaikat Mikail juga sering mendampingi Malaikat Jibril dalam menjalankan tugas – tugasnya. Di antara tugas yang pernah dilakukan bersam Malaikat Jibril adalah :
A. Ketika Malaikat jibril menjalankan tugas membelah dada Nabi muhammad Saw. Untuk dicuci hatinya karna akan diisi dengan iman, islam, yakin dan sifat hilim. Ketika itu peran Malaikat Mikail tidak kalah penting. Beliaulah yang mengambil air Al-Kautsar (air zam-zam) untuk akhirnya dijadikan sebagai pencubi hati Nabi Muhammad Saw.
B. Saat Nabi Muhammad Saw. mendapat kepercayaan untuk melakukan ISRA’ dan Mi’raj, Malaikat Mikail besama Jibril ikut mendampingi beliau selama perjalanan.
C. Malaikat Mikail juga sebagai pesuruh ALLAH untuk menyampaikat lembaran kepada Malaikat Maut. Dalam lembaran itu tertulis sangat detail nama, tempat, dan sebab musabab pencabutan nyawa bagi orang yang di maksud.
A. WUJUD MALAIKAT MIKAIL
Dari kepala malaikat Mikail hingga kedua telapak kakinya berbulu Za’faron. Jika seluruh air di lautan dan sungai di muka bumi ini disiramkan di atas kepalanya, nescaya tidak setitikpun akan jatuh melimpah. Di atas setiap bulu-bulunya, terdapat sebanyak satu juta muka.
Setiap muka malaikat Mikail ini pula mempunyai satu juta mulut dan setiap mulut mempunyai satu juta lidah manakala setiap lidah-lidahnya boleh berbicara satu juta bahasa atau lisan. Setiap satu juta lisan tersebut adalah membaca istighfar pada Allah bagi orang-orang mukmin yang berdosa.
Setiap satu juta muka atau wajahnya mempunyai satu juta mata. Tiap-tiap matanya sentiasa menangis kerana memohon rahmat bagi orang-orang mukmin yang berdosa. Tiap-tiap matanya yang menangis itu mengeluarkan tujuh ribu titisan air mata dan setiap titisan air mata itu Allah ciptakan satu malaikat Karubiyyuun yang serupa dengan kejadian malaikat Mikail Setiap malaikat-malaikat ini ditugaskan untuk bertasbih pada Allah sehingga hari kiamat.
Imam Ahmad dengan sanadnya, dari Anas bin Malik, ketika Rasulullah Mikraj ke langit baginda ada bertanya pada malaikat Jibril: “Mengapa aku tidak pernah nampak malaikat Mikail tertawa?” Malaikat Jibril menjawab: “Malaikat Mikail tidak pernah tertawa semenjak neraka diciptakan”
B. MALAIKAT MIKAIL DALAM ANGELOLOGI DAN OKULTISME
Para okultis modern menghubungkan Mikail dengan warna merah, arah selatan dan unsur api.
Dalam bentuk-bentuk okultisme lainnya, Mikail disebut sebagai roh planet Merkurius. Dia adalah penguasa hari Minggu dan Kamis. Ia adalah campuran dari movitasi, keaktifan dan keberhasilan. Konon ia adalah pembawa karunia kesabaran, dan malaikat karier, keberanian, keberhasilan, ambisi, motivasi, dan tugas-tugas kehidupan. Warna lilin Mikail adalah oranye, putih dan emas. Energi warnanya adalah oranye, ungu, putih, kristal, emas, dan coklat.
C. KETIKA MALAIKAT MIKAIL DAN JIBRIL MENANGIS
Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahawa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.
Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, “Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku dari api dan Engkau jadikan Adam dari tanah.”
Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, “Aku membuat apa yang aku kehendaki.” Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S kerana bangga dan sombong
Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.
Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.
Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap emPat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.
Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, “Apakah yang membuat kamu menangis?” Lalu mereka menjawab, “Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu.”
Firman Allah bagi bermaksud, “Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku.”
Setelah diusir, maka iblis pun berkata, “Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu.”
Lalu Allah berfirman yang bermaksud, “Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum.”
Berkata lagi iblis, “Tambahkanlah lagi untukku.” Allah berfirman yang maksudnya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya.”
Berkata iblis lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Lalu Allah berfirman dengan maksud, “Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah.”
Berkata iblis lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, “Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram.”
“Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka.” (Hal ini ada disebutkan dalamsurah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : “Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan.”
Tugas malaikat Mikail sebagaimana diatur oleh Allah SWT adalah menurunkan hujan dan rezeki kepada semua makhluk. Pengertian “hujan” di sini bisa diperluas menjadi segala macam cuaca dan musim yang – langsung maupun tidak – berkaitan erat dengan rezeki makhluk.
Hikmah Mengimani Malaikat Mikail
Seseorang yang meyakini adanya malaikat Mikail dengan tugas di atas, akan memiliki sejumlah sikap positif. Dalam konteks yang berkaitan dengan alam, dua di antaranya :
1.     Dia tidak mencela keadaan alam, baik panas, hujan, maupun dingin.
Dia menyadari semua itu merupakan tindakan malaikat Mikail, dan menghormatinya sebagai penerima tugas dari Tuhannya.
Mungkin si hamba berteduh dari hujan agar tak kuyup dan sakit, akan tetapi yang pasti dia tidak mengutuki hujan tersebut dengan bahasa-bahasa yang dapat menyakiti hati “petugas”nya atau “Bos” di belakangnya.
Dalam sebuah Hadis Qudsi, Allah berkata :
“Anak Adam telah menyakiti Aku : Dia mencaci maki masa, padahal Aku-lah pemilik dan pengatur masa. Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti”.
(HR Bukhari no.  4826 dan Muslim no.  2246, dari Abu Hurairah)
Nabi Muhammad SAW jelas-jelas melarang manusia mencela alam. Beliau bersabda :
“Janganlah kamu mencaci maki angin”
(HR Tirmizi no. 2252, dari Abu Ka’ab)
 Dosa mencela alam tidak main-main. Kata Nabi SAW :
“Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan kalimat yang ia anggap biasa, tetapi karenanya ia terjun ke dalam neraka sejah 70 tahun”
(HR Tirmizi)
2.      Dia memuji Allah atas segala keadaan alam, dan memohon rahmat di dalamnya
Dia menyadari, pada setiap cuaca dan musim, ada rezeki bagi makhluk Allah, jika dirinya tak termasuk, mungkin saudaranya yang lain sesama makhluk Allah.
Tetapi dia tetap berharap, berdoa, dan bersikap optimis, ada banyak kebaikan yang terkandung di dalam cuaca tersebut yang Allah sengaja ciptakan untuk dirinya.
Kata Nabi SAW, ada dua doa yang tidak akan ditolak : Doa ketika azan, dan doa ketika turunnya hujan
Beliau juga bersabda :
“Angin itu merupakan rahmat Allah, Dia datang dengan membawa rahmat dan datang dengan membawa adzab. Jika kalian melihatnya, maka janganlah kalian mencelanya. Mintalah kebaikannya kepada Allah dan berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya.”
(HR Abu Daud, Hasan)
Nabi sendiri, apabila melihat hujan turun, Beliau berdoa :
“Allahumma shayyiban naafi’a”
Ya Allah, jadikan hujan ini hujan yang membawa manfaat kebaikan
(HR. Al-Buhari)
Dalam doanya yang lain :
“Ya Allah, sesungguhnyan aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan sesuatu yang ada di dalamnya dan kebaikan sesuatu yang dia diutus dengannya dan aku berlindung kapada-Mu dari kejahatannya, kejahatan sesuatu yang ada di dalamnya dan kejahatan sesuatu yang dia diutus dengannya”
(HR Muslim)


Kisah Malaikat Israfil AS

Malaikat Israfil (Hosoropolo dalam bahasa Jawa kuno) adalah salah satu di antara empat malaikat yang paling mulia dan bersaiz besar di sisi Allah SWT Ia ditugaskan untuk meniup sebanyak tiga kali tiupan sangkakala pada hari kiamat. 
A. WUJUD
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur’an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi : “ Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1)”.
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-’Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali. Yaitu wujud asli malikat Jibril .
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
Beberapa sumber mengindikasikan bahwa, pada permulaan waktu Israfil memiliki empat sayap, sangat tinggi sehingga bisa meraih tiang-tiang surga. Malaikat yang rupawan ini merupakan penguasa musik, Israfil selalu bertasbih kepada Allah kedalam ribuan bahasa yang berbeda. Dari bawah kaki hingga ke kepalanya ada beberapa rambut, beberapa mulut, dan beberapa lidah yang tertutup hijab.
B. SANGKAKALA
Sangkakala atau sangka adalah sejenis alat tiup yang terbuat dari cangkang kerang. Alat tiup ini disebut sangkakala karena bernama sangka dan ditiup secara berkala atau bunyian berkala. Pada zaman dahulu sangkakala biasa digunakan dalam saat tertentu, seperti untuk meminta perhatian orang banyak, ketika hendak mulai berperang, mengumpulkan prajurit dan banyak lagi kegunaan sangkakala.
Dalam salah satu ajaran agama Abrahamik, yaitu Islam dikatakan bahwa salah satu malaikat yang bernama Israfil mempunyai tugas untuk meniupkan Shur (sangkakala) pada saat hari akhir. Ketika Allah telah selesai menjadikan alam semesta beserta isinya, lalu Allah membuat sangkakala dan meletakkannya di mulut Israfil. Kemudian dikisahkan Israfil selalu menatap kearah ‘Arsy, menanti kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut.
Disebutkan pula dalam salah satu hadist, sangkakala itu bagaikan tanduk dari cahaya, dengan ukuran yang sangat besar dengan garis tengahnya seluas langit dan bumi (alam semesta). Dalam hadist lain dikatakan sangkakala malaikat Israfil terbuat dari tanduk, “Tanduk yang ditiup.”
Muhammad bersabda, “Sesungguhnya Allah menciptakan sangkalala yang mempunyai empat cabang, yaitu cabang di Barat, di Timur, di bawah langit ketujuh bagian bawah dan diatas langit ketujuh bagian atas.”
Didalam sangkalala terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan ruh dialam semesta dan di dalamnya ada 70 rumah, yaitu satu antaranya untuk ruh para nabi, satu rumah untuk ruh para malaikat, satu rumah untuk ruh para jin, satu rumah untuk ruh para manusia, satu rumah untuk ruh para binatang dan hingga genap 70 macam rumah dengan 70 jenis makhluk.
Walaupun nama “Israfil” tidak pernah di muncul dalam Al Qur’an, sebutan/julukan dibuat untuk malaikat yang membawa trompet suci ini, untuk mengidentifikasikan sosok ini: “ Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).(Az-Zumar 39:68)”
Israfil selalu memegang terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad, menunggu perintah dari Tuhan untuk meniupnya pada hari kiamat. Pada hari itu ia akan turun ke bumi dan berdiri di batu/ bukit suci di Jerusalem.
Tiupan pertama akan menghancurkan dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat dan tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar.
Dalam tradisi Islam, ia dikatakan telah di kirim oleh Tuhan bersama malaikat utama yang lain, untuk mengumpulkan tanah dari empat penjuru dunia dan hanya Izrail saja yang berhasil dalam misi tersebut. Dengan tanah itulah Adam diciptakan.
Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda :“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah”. Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang – orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.
Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama – rama yang hidup di tengah – tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.
Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 : “Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”
Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.
“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak – anak jadi beruban dan setan – setan berlarian.”
Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, bagaimana dengan peniupnya dan bagaimana pula Sang Pencipta keduanya? Maha Besar Engkau Ya Allah, Allahu Akbar!
Doa dan Air Mata Malaikat Isrofil
Dalam suatu riwayat Ibnu Abbas ra. berkata: Bahwasannya Malaikat Israfil memohon kepada Allah SWT agar diberinya kekuatan untuk membawa langit tujuh, kemudian Allah mengabulkannya dan memberinya kekuatan lagi untuk menguasai angin, Allah juga memberinya kekuatan untuk mencabut gunung, kemudian Allah memberinya kekuatan memegang binatang buas dan Allah memberinya rambut yang lebat yaitu mulai dari bawah kedua telapak kakinya hingga kepalanya, sedangkan beberapa mulut dan lisannya ditutup dengan beberapa hijab, yang sama membaca tasbih kepada Allah di setiap lisannya dehgan seribu bahasa. Kemudian dari Israfil itulah Allah menciptakan sejuta malaikat yang sama membaca tasbih kepada Allah SWT sampai hari kiamat.
Di antara Malaikat yang diciptakan dari jasad Malaikat Israfil yaitu : Hamalatul Arsy (Malaikat penjaga Arsy) dan Kiramul Katibin (Malaikat pencatat amal perbuatan). Wujud mereka sama dengan Malaikat Israfil as. Malaikat Israfil setiap hari dan setiap malam melihat neraka tiga kali, maka merendah dirilah ia, dan menangis hingga badannya lemas, karena lemasnya diumpamakan seperti tali tambur. Dan tangisannya yang menyayat, andaikan Allah SWT tidak membendung aliran air mata Malaikat Israfil, sungguh, bumi ini akan penuh dengan air matanya, maka jadilah air mata itu bagaikan banjir taufan yang pernah dialami oleh Nabi Nuh beserta umatnya. Karena besarnya Malaikat Israfil andaikan ditumpahkan seluruh air laut dan air telaga di atas kepalanya, maka air itu jatuh bagaikan setetes air dari bumi.


Minggu, 25 Januari 2015

Sinopsis Novel Bulang Cahaya

loading...


     Cerita dalam novel ini mengisahkan tentang sejarah Kerajaan Riau. Cerita ini berawal dari peristiwa ketika Sultan Mahmud tewas dibunuh oleh panglimanya sendiri. Karena Sultan tidak mempunyai putra mahkota sebagai penggantinya, kekuasaan jatuh ke tangan Tun Abdul Jalil (keturunan Melayu). Dan bergelar Sultan Abdul Jalil. Setelah 20 tahun menjadi Sulatan muncul seorang bernama Raja Kecik yang mengaku dirinya adalah putra Sultan Mahmud dari selirnya. Raja Kecik dating ke Johor untuk mengambil tahta kerajaan yang seharusnya jatuh padanya. Tapi Sultan Abdul Jalil menolak. Raja Kecik pun melakukan pemberontakan. Akhirnya Sultan tewas dan Raja Kecik pun berhasil merampas tahta Kerajaan.
            Putra dari Sultan Abdul Jalil yaitu Tengku Sulaiman marah. Karena semula Raja Kecik akan mengambil alih tahta kerajaan dengan damai dan telah diadakan perundingan. Namun, Raja Kecik berkhianat dan membunuh Sultan Abdul Jalil.Tengku Sulaiman mengumpulkan pasukannya untuk melawan Raja Kecik. Namun, tidak cukup kuat. Dia meminta bantuan Daeng Marewa (keturunan Bugis) untuk membantunya mengalahkan Raja Kecik. Daeng Marewa bersedia membantunya dengan syarat, kalau menang Daeng Marewa dan keturunannya menjadi Yang Dipertuan Muda kerajaan Johor dan Tengku Sulaiman dan keturunannya menjadi Sultan. Dari perjanjian inilah mengikat sampai ke anak cucu namanya “ Sumpah Setia Melayu-Bugis “.
            Perang saudara pun terjadi selama bertahun-tahun. Akhirnya Raja Kecik kalah, dan tahta kerajaan jatuh ke tangan Tengku Sulaiman. Karena Johor telah hancur oleh perang, akhirnya pusat kerajaan dipindahkan ke Riau. Kerajaan Johor berubah jadi Kerajaan Riau.
            Setelah Daeng Marewa wafat ia digantikan oleh adiknya Daeng celak. Setelah wafat, Daeng Celak digantikan oleh Daeng Kembodja. Setelah wafat ia digantikan oleh Raja Haji ayah. Setelah 5 tahun menjadi Yang Dipertuan Muda, Raja Haji bentrok dengan Belanda. Raja Haji mengepung Belanda di Malaka. Perang pun terjadi selama bertahun-tahun. Akhirnya Raja Haji tewas dalam suatu pertempuran. Ia digantikan oleh Tengku Muda menjadi Yang Dipertuan Muda. Raja Ali akan mengambil jabatan sebagai Yang Dipertuan Muda. Karena Tengku Muda adalah keturunan Melayu. Dalam Sumpah Setia Melayu-Bugis yang berhak menjadi Yang Dipertuan Muda adalah keturunan Bugis. Perang saudara pun terjadi. Tapi berhasil dipadamkan oleh Sultan Mahmudsyah.
            Raja Ali menjadi Yang Dipertuan Muda. Setelah bertahun-tahun menjadi Yang Dipertuan Muda keadaannya semakin buruk. Karena dia sudah diracuni oleh seseorang. Sampai akhirnya dia pun wafat. Sultan Mahmudsyah meminta Raja Djafar (putra Raja Haji) menjadi Yang Dipertuan Muda. Walaupun agak bimbang akhirnya dia menerimanya. Sehari setelah menjadi Yang Dipertuan Muda, Sultan Mahmudsyah berpesan kelak jika ia sudah tiada ia minta penggantinya adalah Tengku Abdurrahman(putra bungsu Sultan).
Setelah Sultan Mahmudsyah wafat Raja Djafar menetapkan Tengku Abdurrahman Sebagai Sultan. Banyak pihak yang menentangnya karena masih ada putra Sultan yang lebih tua yaitu Tengku Long. Namun, Raja Djafar tetap pada pendiriannya karena itu adalah wasiat dari Sultan Mahmudsyah. Pada tengah malam Raja Djafar dibangunkan oleh sahabatnya Raja Husin untuk menemui Tengku Buntat (istri Tengku Long). Dia dipesan oleh suaminya agar memberikan jabatan itu padanya. Tapi Raja Djafar menolak. Tengku Long pun pergi ke Temasek dan berkerajaan disana.
Akhirnya, Temasek jatuh ke tangan Inggris dan Raffles merubah namanya menjadi Singapura. Riau jatuh ke tangan Belanda karena Raja Djafar tidak ingin berperang